Selasa, 13 Agustus 2013

Rabu, 20 Maret 2013

BAHAYA PERUT BUNCIT

memiliki perut buncit terkadang menjadi kesenangan tersendiri bagi sebagian orang, ada yang mengatakan dengn perut buncit lebih terlihat seksi ada juga yang berpendapat kalau perut nya buncit akan terlihat seperti bos atau orang kokai gitu hehehe.. tapi tunggu sob Memiliki perut buncit atau lingkar perut yang berlebihan bukan hanya kurang baik dari segi penampilan fisik namun juga dari segi kesehatan. Perut buncit biasanya lebih gampang kelihatan pada pria dibanding wanita karena secara biologis pria punya kecenderungan menumpuk kelebihan lemak di bagian perut dibanding wanita, meskipun perut buncit juga tidak jarang ditemukan pada wanita. Lemak yang menyebabkan kebuncitan pada perut sebenarnya terdiri dari dua macam. Yang pertama adalah lemak yang disimpan oleh tubuh di bawah kulit atau yang biasa disebut lemak subkutan (subcutaneous fat). Yang kedua lemak yang disimpan oleh tubuh di rongga perut mengelilingi organ-organ dalam perut yang biasa disebut lemak visceral (visceral fat). Dari kedua jenis lemak yang membuncitkan perut ini, lemak visceral atau lemak yang disimpan dalam rongga perut dianggap lebih berbahaya karena berhubungan erat dengan berbagai resiko penyakit/keadaan terkait metabolisme seperti resistensi insulin, diabetes, dan penyakit cardiovaskular sesuai dengan banyak hasil penelitian epidemiologis. Mengapa lemak visceral ini lebih berbahaya? Banyak penelitian-penelitian in vivo (penelitian secara langsung pada mahluk hidup baik pada hewan maupun manusia) selama lebih dari satu dekade belakangan ini menunjukkan bahwa peningkatan asam lemak bebas baik secara akut maupun secara kronis dalam darah terkait erat dengan memburuknya kerja insulin dalam tubuh. Asam lemak bebas telah diketahui menyebabkan resistensi insulin di otot dan hati (1) yang merupakan faktor penyokong terjadinya diabetes mellitus. Ada ahli yang berpandangan tingginya jumlah asam lemak bebas dalam darah ini ditengarai akan memicu penumpukan lemak ektopik (diluar tempat penumpukan yang seharusnya yaitu sel lemak) seperti dalam otot dan hati yang mendasari terjadinya resistensi insulin dalam tubuh. Asam lemak secara langsung juga menyebabkan gangguan pada sistem penghantaran sinyal insulin yang menyebabkan sel-sel tubuh tertentu seperti pada otot, hati, dan sel lemak menurun kepekaannya atau responnya terhadap kerja insulin. Salah satu akibatnya adalah terhambatnya uptake (pengambilan) glukosa oleh sel-sel tubuh contohnya pada sel otot (2) padahal otot merupakan organ pengguna terbesar glukosa darah pada fase setelah makan. Proses metabolisme glukosa di otot dimulai dengan proses uptake glukosa darah. Proses uptake ini memerlukan suatu proses penghantaran glukosa melalui pintu masuk (transporter) di membran sel otot. Asam lemak bebas telah diketahui menganggu fungsi pintu masuk ini sehingga uptake glukosa terganggu. Jadi semakin banyak asam lemak bebas dalam tubuh akan mengurangi pengambilan glukosa dalam darah, atau secara gampang bisa dikatakan semakin gemuk seseorang sel-sel tubuhnya semakin payah memakai glukosa dalam darah. Lemak visceral adalah merupakan sumber asam lemak bebas yang langsung menuju hati melalui vena porta. Terlebih lagi bahwa jaringan lemak visceral ini relatif resisten terhadap kerja insulin yang ditunjukkan dengan relatif tidak terhambatnya lipolysis jaringan ini pada fase setelah makan padahal konsentrasi insulin pada waktu itu meningkat. Jadi semakin banyak jumlah lemak visceral ini (semakin buncit seseorang) maka semakin tinggi kemungkinan seseorang mengalami resistensi insulin karena jaringan ini menjadi sumber utama asam lemak bebas terutama pada orang gemuk baik sebelum dan sesudah makan. Jadi tubuh boleh dikatakan dibombardir oleh lemak visceral ini dengan asam lemak bebas setiap saat terutama jaringan hati yang berhubungan langsung dengannya melalui vena porta. Melalui penelitian klinis dengan memakai isotop, Soren Nielsen dan kawan-kawan dari Mayo Clinic menunjukkan dengan jelas bahwa asam lemak di plasma orang gemuk baik pria dan wanita 20% lebih tinggi dibanding mereka yang berberat badan normal. Lebih jauh mereka juga menunjukkan bahwa asam lemak bebas yang dikontribusikan oleh lemak visceral ke hati bisa sampai 50% pada orang gemuk dan meningkat sesuai dengan banyaknya lemak visceral (yang dalam penelitian ini diukur dengan CT-Scan). Dan lebih mengejutkan korelasi lemak visceral ini dengan banyaknya pelepasan asam lemak bebas ke hati lebih tinggi pada wanita dibanding pria (3). Ini berarti wanita yang memiliki perut yang buncit justeru jauh lebih beresiko dibanding pria untuk mengalami dampak buruk dari lemak visceral ini. Secara kualitatif banyaknya lemak visceral itu berkorelasi dengan tingkat kebuncitan perut. Nah bagaimana mengetahui tingkat kebuncitan perut itu secara mudah? Dibawah ini ada beberapa cara anthropometris untuk mengetahuinya: 1. Waist to height ratio (rasio lingkar perut-tinggi badan). Cara mengukurnya Ukurlah lingkar perut anda setinggi pusat melingkar ke belakang dalam bidang horizontal yang sama (lebih baik jika ada yang membantu anda mengukurnya) dengan memakai meteran yang cukup elastis namun tidak gampang meregang (ada meteran khusus antropometris yang dijual di apotek). Baca pengukuran dalam centimeter. Kemudian tentukan tinggi badan anda dalam centimeter (lebih baik anda lakukan ini di puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan hasil yang akurat). Kemudian bagilah hasil lingkar perut anda dengan tinggi badan anda dan sekarang anda sudah punya Waist/Height ratio. Sebagai contoh jika lingkar perut seseorang 110 cm dan tinggi badannya 165 cm maka Waist/Height rationya adalah 110/165= 0,66 Kalau rationya lebih atau sama dengan 0,5 berarti berat badan anda sudah beresiko meskipun perut anda belum kelihatan buncit. Anda jauh lebih beresiko terkena penyakit kardiovaskular dan penyakit metabolik dibanding mereka yang memiliki ratio dibawah 0,5. Kalau hasil anda dibawah 0,5 pertahankan dan jangan lengah.Keuntungan cara ini adalah bahwa patokan yang dipakai bisa berlaku untuk pria dan wanita dan cara ini berdasarkan hasil penelitian pada populasi jepang yang secara fisik boleh dikatakan sama dengan orang indonesia (4). 2. Waist to hip ratio (rasio lingkar perut-lingkar pinggul). Cara mengukur lingkar perut seperti pada cara nomor 1 diatas yaitu menarik meteran melalui pusar dan dalam keadaan bernafas yang normal. Namun adapula yang mengukur lingkar perut ini dengan menarik meteran pada level antara tulang iga paling bawah dan tulang pinggul samping yang paling menonjol (cara ini saya tidak sarankan karena terlalu sulit bagi mereka yang awam). Lingkar pinggul diukur dengan menarik meteran pada level pinggul/pantat yang terbesar. Ratio 0.94 bagi pria dan 0.88 bagi wanita dianggap berkorelasi dengan jumlah lemak visceral sebanyak 130 cm2 yang merupakan nilai kritis (5). Sebaiknya pria memiliki ratio yang kurang dari 0.9 dan wanita kurang dari 0.84. 3. Waist circumference/girth (lingkar perut). Ini adalah cara yang tergampang dan sensitif untuk mengetahui resiko perut buncit. Cara mengukurnya seperti mengukur lingkar perut pada metode di atas dan saya menyarankan untuk memakai patokan 85 cm untuk pria dan 80 cm pada wanita sesuai dengan hasil penelitian Bei-Fan pada 239.972 orang di China (6). Sampel penelitian yang banyak dan ukuran dimensi tubuh yang cukup sama membuat patokan ini sangat rasional dipakai oleh orang indonesia. Perlu diketahui bahwa patokan yang dipakai oleh setiap institusi berbeda-beda, namun menurut penulis sampai saat ini di Indonesia belum ada penelitian yang komprehensif yang berskala besar untuk menetapkan patokan yang baku lingkar perut ini. Nah mulai sekarang anda bisa mengetahui apakah perut anda buncit atau tidak, dan apakah kebuncitan tersebut sudah terimplikasi berbahaya dengan memakai berbagi patokan di atas. Saya menyarankan memakai lingkar perut saja karena gampang dan patokannya mudah diingat. Sudah saatnya menjaga agar perut kita ramping demi kesehatan metabolisme tubuh dan untuk menjauhi berbagai penyakit degeneratif yang tak bisa disembuhkan. gimana sob dengan penjelasan diatas masih punya kkeinginan memilik perut buncit????

Jualan gorengan, mahasiswa ini raup untung Rp 120 juta per bulan

merdeka.com Semua orang tentu mengenal makanan gorengan. Bukan hal sulit menemukan penjual gorengan di jalanan. Tidak bisa dipungkiri, banyak orang yang doyan makan gorengan. Fenomena ini rupanya ditangkap oleh Riyadh Ramadhan, seorang mahasiswa berusia 19 tahun, lulusan SMA Al Hikmah Surabaya. Dia jeli melihat makanan gorengan sebagai potensi untuk berbisnis. Riyadh menceritakan, aktivitas bisnisnya sebenarnya sudah dimulai sejak dia duduk di bangku Sekolah Dasar. Ketika itu dia biasa menjual mainan anak-anak dan gambar tempel kepada teman-teman sekolahnya. Dia mengatakan inspirasi menjadi pebisnis didapat dari kedua orang tuanya yang juga pebisnis yang sukses mengelola lembaga pendidikan. Proses Riyadh terjun ke bisnis makanan gorengan ini dimulai ketika dia masih berusia 16 tahun, saat masih duduk di bangku SMA. Tahun 2009, berawal dari hobi memasak dan melihat peluang usaha, dia berinisiatif menjual gorengan kepada teman-teman sekolahnya. Semua itu awalnya dia lakukan secara otodidak. "Saya melihat di Surabaya banyak penjual gorengan, lalu saya berpikir untuk membikin sendiri," kata Riyadh. Dengan restu dan izin kedua orang tuanya, Riyadh memulai bisnis gorengannya di sekolah. Awalnya dia sempat merasa risih dan malu karena banyak teman yang mengejeknya. Namun dia tetap berpikir positif untuk terus mengembangkan bisnisnya. Setelah berjalan setahun ternyata bisnis gorengannya makin laris hingga dia berpikir untuk membuka kafe gorengan di mal. Dengan bekal keuntungan setahun dan bantuan dana dari orang tuanya, Riyadh mulai membuka kafe gorengan di salah satu mal di Surabaya dengan nama Go Crunz. Di kafe itu dia menyediakan menu gorengan, seperti kentang, jamur, ayam, dan otak-otak ikan. Selain gorengan, dia juga menyediakan beragam pilihan minuman. Dengan harga Rp 6.000-Rp 9.000 per kotak yang berisi empat sampai lima gorengan ternyata banyak orang menyukai gorengan Riyadh. Tak seberapa lama, dia pun membuka dua gerai baru. Dari ketiga gerai itu, total omzet yang didapatnya mencapai Rp 120 juta per bulan, dengan laba sekitar 40 persen dari omzet. Pada Oktober 2010 Riyadh pun resmi menawarkan kemitraan usaha. Hingga kini Riyadh telah memiliki 12 gerai usaha yang tersebar di beberapa kota, antara lain Jakarta, Bekasi, Malang, dan Balikpapan. Meraih kesuksesan di usia muda mungkin menjadi impian banyak orang. Namun bagi Riyadh Ramadhan impian itu kini telah diraihnya menjadi kenyataan. Bisnis gorengannya tumbuh cukup 'subur'. "Saya ingin beberapa tahun ke depan bisa go international," ucapnya. Kisah sukses bisnis gorengan berhasil mengantarkan Riyadh dinobatkan sebagai Entrepreneur Termuda 2010 versi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Rabu, 06 Maret 2013

Pemuda 23 tahun Sukses Dengan 6 Perusahaannya

pemuda yang satu ini selain berwajah ganteng, dia juga sukses memimpin 6 perusahaan miliknya sendiri lohhh..
hmm.. kira kira bagaimana ceritanya ya, penasaran??? kita baca artukel di bawah ini yuukkk...
eeiiiittzzzz tunggu dulu sob sebelum melanjutkan membaca kita simak profil dia dulu, kata pepatah sih kalau gak kenal maka kita gak sayang. hehehe

-    Biodata
      Nama                                :    Roy Agustinus, S.E.
      Tempat dan tanggal lahir  :    Surabaya, 30 Agustus 1989
      Branch Office                    :    Jl. Kenjeran 229, Surabaya

-    Pendidikan
          1995    : SD Gabriel, Surabaya
          2001    : SMP Angelus Custos, Surabaya
          2004    : SMA Frateran, Surabaya
          2007    : Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Ciputra, Surabaya
          2013    : Melanjutkan pendidikan pascasarjana di UPH, Surabaya

-    Organisasi: Kompartemen Bina 8 Pengembangan Modal & Perbankan di Himpunan
      Pengusaha Muda Indonesia (HPMI) BPC Surabaya.


Pernah Bermimpi atau bercita cita menjadi pengusaha Muda??? Hmmm.. pastinya yah setiap orang pasti punya mimpi seperti tapi terkadang kenyataan tidak sesuai dengan harapan atau hanya sekedar mimpi belaka.
Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses pastinya harus bekerja keras dan focus bekerja dan tidak kenal lelah serta tidak neko-neko alias gak macem2. Tapi dikota susah sekali pastinya untuk bisa seperti itu ditambah tempat-tempat nongkrong yang banyak pilihannya, tempat ajeb ajeb dan tempat tempat lain yang banyak menggoda pastinya dan satu lagi lingkungan yang gemar hidp berfoya-foya gak jarang kehidupan para pemuda banyak yang nganclong atau ngawur gak berjalan sesuai arah.
Namun, berbeda dengan yang satu ini, Roy Agustinus. Pemuda kelahiran 30 Agustus 1989 silam di Kota Surabaya, Jawa Timur ini, justru menghabiskan masa remajanya dengan kerja keras, karena bukan kesenangan yang dia cari, namu bagaimana menjadikan hidup ini memiliki arti. Alhasil, di usianya yang 23 tahun ini, dia berhasil menjadi seorang enterpreneur muda yang memimpin enam perusahaan sekaligus.

pemuda alumnus Fakultas Ekonomi Bisnis Manajemen Universitas Ciputra, Surabaya ini, mengaku bahwa untuk bisa meraih sukses di usia muda, tidak semudah menulis postingan kedalam blog hehehe. Tidak hanya kerja keras, tapi juga semangat pantang menyerah untuk terus berinovasi membangun strategi bisnis baru yang mumpuni.

"Saya bukan anak dari golongan orang-orang mapan. Tapi saya tidak ingin menyerah dengan keadaan, saya terus bekerja keras di usia remaja, agar tidak terus-terusan bergantung dengan orang tua," kata Roy”,wowwww….!!
Roy mengaku, apa yang dia lakukan juga tidak pernah lepas dari sosok kedua orang tuanya yang tak kenal lelah dan pantang menyerah agar anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan layak. "Dulu, kehidupan orang tua saya sangat susah. Hanya karena ingin menyekolahkan saya saja, mereka terpaksa membanting tulang, memeras keringat," tambah Roy.
Dan dari kerja keras sang orang tua itulah, Roy mampu menempuh pendidikannya hingga duduk di bangku kuliah. Tapi jangan salah, saat berada di bangku kuliah, pemilik CV Surya Teknokindo Jaya dan PT Mitra Maju ini, tidak pernah membebani kedua orang tuanya. Setelah berhasil lolos mengikuti tes di Universitas Ciputra usai lulus SMA, dia berhasil mendapatkan beasiswa.
Di Universitas Ciputra inilah, kemampuan bisnis Roy mulai ditempa. Medio 2008, meski belum lulus kuliah, lulusan SMA Frateran, Surabaya ini, mencoba peruntungan dengan membuka usaha kuliner french fries bersama rekan-rekannya.
Saat itu, Roy masih semester tiga. Bersama beberapa orang temannya, Roy membuka bisnis kuliner dengan sistem partnership. Bisnis yang ia kelola itu bernama Royaly Fries.

Berawal dari coba-coba, bisnis yang dikelola Roy ini ternyata sukses. Dia pun berkeinginan mengembangkan usahanya tersebut. Tak ingin, mengandalkan di satu usaha, Roy mencoba peruntungan di bisnis lain.Roy mengambil alih bisnis spare part kendaraan milik saudaranya, PT Cahaya Motor Cemerlang di tahun 2009. Berhasilkah roy?? Yok kita simak yang dibawah ini..
Rupanya Roy benar2 mempunyai Factor X (hehe alay) Roy yang saat itu usianya masih 20 tahun berhasil mengembangkan bisnis spare part tersebut. Berkat kerja keras dan kepiawaiannya mengatur strategi bisnis, perusahaan spare part yang dikelolanya itu berkembang pesat. Tidak berhenti disitu saja Roy kembali meraih sukses yang ketiga kalinya. Kali ini, hatinya tertambat pada usaha plastik dan usaha di bidang properti yang kemudian dia diberi nama PT Duta Rajawali Perkasa & Investor Properti.

"Pada tahun 2010, saya merintis bisnis baru lagi. Bisnis itu saya beri nama PT Duta Rajawali Paper Megah, yang bergerak di bidang distribusi kertas," ujar Pemuda 20 Tahun tersebut.
Kemudian tahun 2011, dia kembali membuka usaha kuliner yang diberi nama Korean Street Snack. Ia membuka usahanya di beberapa mal disurabaya. Selanjutnya, di tahun 2012, dia mendirikan usaha baru lagi, yaitu CV Surya Teknokindo Jaya dan PT Mitra Maju.

Meski telah sukses membangun enam bidang usaha itu, ternyata di balik kesuksesannya itu, Roy juga pernah mengalami kegagalan. Tapi dia tidak menyerah. Kegagalan baginya, adalah jalan menuju sukses.
"Tak ada satu pun manusia di dunia ini bisa menebak masa depan. Dunia bisnis itu seperti teka-teki. Dan untuk memulainya, kita masih harus meraba-raba. Tapi kepastian tidak bisa kita peroleh, jika tidak pernah mencobanya. Kegagalan dalan setiap usaha itu wajar," kata Roy.
"Yang penting kita jalani dulu apa yang ada di otak kita, jangan berhitung untung-rugi dulu sebelum melangkah. Sebab jika terlalu banyak perhitungan, kita tidak akan pernah bisa melangkah ke depan. Bisnis yang bagus adalah bisnis yang dimulai, bukan ditanyakan," ujar Roy.
Roy membagi resep di balik kesuksesannya. Yang pertama yang harus dilakukan oleh calon pengusaha adalah, jika seseorang sudah memiliki modal, yang harus dilakukan adalah menata sistem. Dan menurut Roy, sistem usaha pada dasarnya ada dua jenis, yaitu in business dan on business.
"In business adalah sistem yang memfokuskan diri pada bidang operasional usaha. Artinya, owner atau pemilik modal, turun langsung mengatur operasional usahanya tersebut," ucap dia.
Terus bagaimana dengan sistem on business? Kata Roy, sistem on business adalah owner hanya memikirkan tentang strategi dan mengelola otaknya untuk mengembangkan bisnisnya melalui kecerdasan. "Owner hanya melihat bisnisnya dari atas, kemudian melakukan pengawasan, memikirkan strategi dan bagaimana rencana jangka panjang."
Dari dua sistem bisnis ini, Roy lebih cenderung memilih sistem usaha dengan menggunakan on business. Karena menurutnya, bisnis dengan sistem on business, si pemilik modal bisa merancang strategi untuk melebarkan sayap bisnisnya. "Dengan on business, keuntungannya tidak hanya didapat dari satu perusahaan saja, tapi bisa didapat dari banyak usaha, Tahapan selanjutnya , jika usaha sudah berdiri dan beroperasi, maka si pengusaha wajib membangun jaringan kerja atau networking. Hal ini bisa dilakukan dengan cara promosi dan pemasaran produk untuk menjaring konsumen. "Pengusaha harus mampu melihat trend dan kebutuhan pasar, Selanjutnya opportunity, yaitu memanfaatkan peluang bisnis sebaik mungkin,”lanjut dia”

Jika tidak mampu melihat peluang bisnis, kata Roy, maka buyarlah mimpi-mimpi yang sudah ada di depan mata. "Di dunia ini, tidak ada satu pun usaha yang dibangun, bisa sukses dengan cepat. Kesuksesan itu berjalan setapak demi setapak. Kalau pada grafik, bisa kita lihat, jika garis usaha mulai naik, maka akan terus naik dan bahkan bisa booming," sambung dia yakin.
Dan yang terpenting, menurut dia, kunci sukses itu, akan ditemukan jika kita mau bekerja keras pantang menyerah, serta jangan sekali-kali meninggalkan apa yang disebut-sebut sebagai partnership. Sebab, dengan partnership, apalagi dengan latar belakang kemampuan yang berbeda, akan membuat dunia usaha yang dikelola lebih hidup. Maka pengelolaan di internal perusahaan menjadi sangat penting dalam hal ini. Bagaimana seorang pengusaha mampu bekerja sama dan menjalin hubungan baik dengan para karyawan.
"Berpikir dengan banyak kepala itu lebih baik daripada hanya satu kepala. Akan ada banyak ide-ide dan solusi-solusi baru yang lebih segar," sambung pemuda sukses ini.


Dikutip dari merdeka.com

Nadiem, Pelanggan Ojek Yang Sukses Kembangkan Bisnis Go-Jek


Sebagai pusat pemerintahan dan juga pusat bisnis tidak heran jika Jakarta menjadi kota untuk mencari nafkah. Tingginya daya tarik Jakarta membuat daerah ini mengalami lonjakan penduduk tiap tahunnya.
Konsekuensi dari hal tersebut, kota semakin penuh dan menimbulkan banyak masalah. Salah satunya kemacetan yang seolah sudah menjadi ciri khas Jakarta. Tapi, di balik kemacetan yang menjadi momok penduduk kota, ternyata membawa berkah tersendiri bagi segelintir orang untuk menjadikannya peluang usaha. Nadiem Makrim merasakan berkah dari kemacetan karena jeli melihat peluang dari kondisi tersebut.
GO-Jek adalah jasa ojek professional terbesar di Jakarta. Perusahaan ini merupakan bentuk kerja sama Nadiem Makarim dan teman-temannya. Kemacetan Jakarta yang semakin memburuk membuat Nadiem Makarim berpikir orang-orang dan perusahaan berhak mendapatkan alternatif transportasi yang lebih cepat untuk kebutuhan transport dan logistik mereka.
GO-Jek lahir dari ide sang Managing Director yaitu Nadiem, seorang pengguna ojek, secara acak menanyakan para driver selama perjalanannya menggunakan ojek. Dia menemukan bahwa setiap ojek ada pangkalannya, bahkan berlaku sistem antre di masing-masing pangkalan mereka.
Setelah menanyakan apakah mereka ingin agar dirinya menciptakan suatu sistem pengiriman yang terpusat dengan menggunakan Google Maps untuk menghitung ongkos mereka dan memberikan mereka banyak pelanggan, maka lahirlah GO-Jek.
Media and Marketing Manager PT GO-Jek, Sam Diah, mengatakan tingginya permintaan masyarakat atas jasa transportasi yang mampu menembus kemacetan membuat perusahaan yang awal berdiri memiliki 200 armada, dalam dua tahun telah mampu merekrut tukang ojek baru sehingga menjadi 520 armada saat ini. Seluruh armada ini tersebar di sekitar 150 pangkalan ojek di seluruh wilayah Jakarta.
"Pelanggan terbanyak berada di kawasan Jakarta Selatan dan Pusat. Kami sering kewalahan memenuhi permintaan dengan armada yang ada saat ini," ujarnya. Besarnya potensi pasar untuk bisnis ini membuat banyak perusahaan serupa lahir setelah GO-Jek berdiri. Menurut Sam, kompetitor usaha membuat pihaknya terus mengembangkan inovasi dan perbaikan kinerja.
"Kami terus menyesuaikan pengantaran dengan permintaan pelanggan. Proses komunikasi juga akan semakin diperbaiki untuk memberikan kenyamanan kepada calon pelanggan," tuturnya.
Setiap usaha tentunya juga diikuti hambatan yang merintangi. Rencana ekspansi perusahaan terganjal oleh faktor non teknis seperti praktik mafia ojek yang terjadi di daerah BSD dan Tangerang. Sementara kesulitan di daerah Jakarta Timur dan Barat dikarenakan karakteristik masyarakatnya yang tidak terlalu akrab dengan moda transportasi ojek.
"Saat ini pelanggan sudah mencapai 150 orderan tiap harinya itu di luar korporate yang sudah bekerja sama dengan kita sekitar 40 an perusahaan," jelasnya.
Dari bisnis ini, terselip potensi dan peluang meraup keuntungan besar di masa mendatang. Selama Jakarta masih terjebak dalam permasalahan kemacetan, bisnis ini masih sangat potensial. Namun sayangnya, Sam enggan mengungkapkan berapa omzet yang diterima perusahaan hingga saat ini.
Sumber : Merdeka.com